Selasa, 09 Oktober 2012

Ayah


Bagi seorang yang sudah dewasa, yg sedang jauh dari orangtua, akan sering merasa kangen dengan ibunya.

Bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap harinya, tapi tahukah kamu jika Ayah-lah yang mengingatkan ibu untuk menelponmu.. 
Saat kecil, ibulah yg lebih sering mendongeng.
Tapi tahukah kamu bahwa sepulang Ayah bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan apa yang kamu lakukan seharian.
Saat kamu sakit batuk/pilek, Ayah kadang membentak
"sudah dibilang! jangan minum es!".
Tapi tahukah kamu bahwa Ayah khawatir?

Ketika kamu remaja, kamu menuntut untuk dapat izin keluar malam. Ayah dengan tegas berkata "tidak boleh!" Sadarkah kamu bahwa Ayah hanya ingin menjagamu? Karena bagi Ayah, kamu adalh sesuatu yang sangat berharga.

Saat kamu bisa lebih dipercaya Ayah pun melonggarkan peraturannya. Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah menunggu di ruang tamu
dengan sangat khawatir.

Ketika kamu dewasa, dan harus kuliah di kota lain. Ayah harus melepasmu.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu? Dan Ayah sangat ingin menangis.

Di saat kamu memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliahmu.
Ayah hanya mengernyitkan dahi.
Tapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.

Saat kamu diwisuda.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dan bangga.

Sampai ketika pasanganmu datang untuk meminta izin
mengambilmu dari Ayah.
Ayah akan sangat berhati-hati dalam memberi izin..

Dan akhirnya..
Kita akan hidup dengan pasangan kita masing-masing...

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk dengan rambut yg memutih dan badan yang tak lagi kuat utk menjagamu...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar