Majalah Islamic Horizons edisi Juli-Agustus 1990, yang diterbitkan oleh Islamic Society of North America (ISNA) di Amerika Serikat, mengutip hasil penelitian dari Worldwide Church of God, badan misionari Nasrani yang berpusat di California, terhadap tiga Abrahamic religions (“agama-agama Ibrahim”) yang dipublikasikan oleh majalah mereka, The Plain Truth.
Menurut hasil penelitian itu, dalam kurun waktu 50 tahun (1934-1984)
pemeluk agama Yahudi hanya meningkat 4%, sementara pemeluk Nasrani
meningkat 47%, sedangkan pemeluk Islam meningkat 235%.
Meskipun Islam merupakan agama universal yang paling muda usianya,
kini Islam menempati peringkat kedua terbanyak jumlah pemeluknya sesudah
Nasrani. Dari seluruh penduduk bumi yang pada tahun 2005 mencapai 6,350
miliar, umat Islam berjumlah 1,550 miliar (24%), di
bawah umat Nasrani (Katolik, Protestan, Ortodoks, Anglikan, Kibti,
Maroni, Advent, dsb.) yang berjumlah 2,220 miliar (35%).
Di benua Asia dan benua Afrika,
Islam menempati peringkat pertama sebagai agama yang paling banyak
pemeluknya, masing-masing berjumlah 1,068 miliar (27%) dan 422 juta
(47%). Angka-angka yang akurat untuk setiap negara, insya Allah, akan
kita perinci berdasarkan data yang tercantum dalam buku The World Almanac and Book of Facts 2005 (World Almanac Books, New Jersey) serta TIME Almanac 2005 with Information Please (Houghton Mifflin, Massachusetts). Di benua Eropa, Islam merupakan agama kedua terbesar
meskipun pemeluknya hanya 50 juta. Sekitar 16 juta umat Islam berdiam
di Rusia, 21 juta di Eropa Timur, sedangkan 13 juta lagi berdiam di
Eropa Barat, terutama di Perancis, Jerman, dan Inggris. Majalah Newsweek, 29 Mei 1995, dengan artikel berjudul “Muslim Europe”, melaporkan bahwa Muslims outnumbered both Protestants and Jews in the predominantly Roman Catholic countries of Belgium, France, Italy and Spain.
(“Jumlah umat Islam melampaui umat Protestan dan Yahudi pada
negara-negara yang umat Katoliknya sangat dominan, yaitu Belgia,
Perancis, Italia dan Spanyol”).
Di benua Amerika, umat Islam masih sedikit, sekitar
delapan juta jiwa, sebab Islam di kawasan ini merupakan agama yang
relatif baru. Menurut buku The World Almanac 2005, terdapat
enam juta umat Islam di Amerika Serikat, 600 ribu di Kanada, 200 ribu di
Meksiko, dan satu juta di kawasan Amerika Selatan: Brazil, Suriname,
Trinidad-Tobago dan Guyana. Demikian pula di Australia dan kawasan Pasifik, jumlah umat Islam baru berkisar antara 500 ribu sampai satu juta.
Dr.John L.Esposito, editor buku The Oxford History of Islam (Oxford University Press, London, 1999), dalam Bab “Introduction”, mengatakan: Although
Islam is the youngest of the major world religion, Islam is the second
largest and fastest-growing religion in the world. To speak of the world
of Islam today is to refer not only to countries that stretch from
North Africa to Southeast Asia but also to Muslim communities that exist
across the globe (Meskipun Islam termuda di antara agama besar
dunia, Islam merupakan agama terbesar kedua dan paling cepat
pertumbuhannya di dunia. Pembicaraan tentang Dunia Islam hari ini
merujuk bukan hanya kepada negeri-negeri yang membentang dari Afrika
Utara ke Asia Tenggara tetapi juga kepada komunitas-komunitas Muslim
yang ada di seluruh penjuru bumi).
Majalah National Geographic bulan Januari 2002 dalam artikel “The World of Islam”, mengemukakan: Some
1.3 billion human beings, a fifth of mankind, embracing Islam that make
it the fastest growing on Earth, with 80 percent of believers now
outside the Arab world (Sebanyak 1,3 miliar jiwa, seperlima umat
manusia, memeluk Islam yang menjadikannya agama yang paling cepat
pertumbuhannya di Bumi, dengan 80 persen orang-orang beriman sekarang
berada di luar dunia Arab).
Dalam majalah The Economist, edisi 13 September 2003,
terdapat hasil survei “Islam and the West” yang menyatakan, umat Islam
di muka bumi berjumlah 1,5 miliar jiwa. Around one in four of the people in the world are Muslims. It is indeed the world’s fastest-growing religion
(Sekitar satu dari empat penduduk bumi adalah Muslim. Islam betul-betul
agama yang paling cepat pertumbuhannya di dunia”), demikian komentar The Economist.
Majalah Time edisi 23 Mei 1988, dengan artikel berjudul
“American Facing Toward Mecca”, mencatat jumlah 4.644.000 umat Islam
pada saat itu serta lebih dari 600 buah Islamic Center di seluruh
Amerika Serikat. Lalu majalah terkemuka itu memperkirakan: US Muslim
are expected to surpass Jews in number and, in less than 30 years,
become the country’s second largest religious community after Christians
(Muslim Amerika Serikat diperkirakan akan melampaui umat Yahudi dalam
jumlah dan, dalam waktu kurang dari 30 tahun, menjadi komunitas agama
terbesar kedua di negeri ini sesudah umat Nasrani).
Perkiraan majalah Time di atas kini makin mendekati kenyataan. Hal ini diakui oleh majalah Nasrani terbesar di Amerika Serikat, Christianity Today, edisi bulan Maret 2005: Words
unfamiliar to most Americans are now heard daily on the evening news:
jihad, Islam, Allah, Quran, fatwa, imam, ummah, Ramadan. Today, there
are approximately seven million Muslims and more than 13000 mosques in
North America. Now the Muslims are our neighbors (Kata-kata yang
asing bagi kebanyakan orang Amerika kini terdengar sehari-hari pada
berita petang: jihad, Islam, Allah, Qur’an, fatwa, imam, ummah,
Ramadhan. Hari ini, terdapat sekitar tujuh juta Muslim dan lebih dari
13000 masjid di Amerika Utara. Sekarang orang-orang Muslim merupakan
para tetangga kita).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar